Selasa, November 25, 2008

UI Depok - saksi sejarah ;p

Hari yang mengesankan dan bersejarah.. karena gue ngeliput berita ke Depok UI (lagi), eits tp beda yg ini sendiri n PERTAMA kali dilepas.. (awas anjing galak hehehe)
Ok tujuannya hari ini ke Depok yang ijo n luasnya ampun2 itu adalah buat menghadiri diskusi bedah buku berjudul Perang Sepanjang 1740-1743 Tionghoa-Jawa lawan VOC karangan KRMH Daradjadi Gondodiprojo yang adalah Notabene seorang bangsawan ningrat dari Mangkunegara – Surakarta.(brati pertama kalinya jg salaman sm darah biru nih hhihi).
Jadi intinya dr buku ini (walau blm smpt baca) adalah mau menceritakan peranan dan sumbangan suku Tionghoa di Indonesia dalam hal ini yang diangkat di Jawa, bersatu dengan suku Jawa dalam melawan Kompeni. Kejadian ini tersulut karena peristiwa berdarah pembantaian Massal suku Tionghoa di Batavia pada tahun 1740. dan the discussion goes on…
Pertama gue mau certain bagaimana hari ini dibuka.. so kmrn dah janjian untuk pergi bareng (alias Nebeng) sama empunya galangan café – VOC ibu Susilawati yang sangat-sangat baik dan ramah. So brhubung rumah beliau di daerah Simprug n gue dr kota, jd sepakat bertemu di halte POLDA (krn gw naik busway) meetingpoint ini dipilih krn kita mau melewati semanggi. BUT trnyt halte Polda-nya sdg direnovasi, so gw turun lha di halte Benhil, yg mengakibatkan gue kudu mesti harus jalan kaki melewati kolong semanggi n pake salah arah (hotel Sultan d/h Hilton yg kearah grogol!!) dgn penuh peluh gw berjalan super cepat krn trnyt Ibu dah nunggu mayan lama di dkt Hilton dpn Polda. Akhirnya bertemu dan naiklah diriku ke mobil-nya yg unik n langka (Chrysler Cooper Cruiser hitam),


dan dia langsung memberi aqua botol, yang cuma 1-1nya.(krn kasian liat cw pk kaos merah menyala,dgn tas merah jg nenteng tas kamera pula n keringetan)karena dtgnya kepagian jdnya ya duduk2 dulu smbl ngemil gorengan.(oh ya nama mandarin gua persis sama kaya anak cw-nya lho cuma bda marga ;p) Lalu acara dimulai wahhh org2 dgn dunia-nya yg br gua lihat (sejarahwan, penulis, pemerhati budaya dll, sastrawan, mahasiswa-wan? Haha si wawan?? ;p dll)smua ngumpul. Lalu sempet tuker-tukeran kartu nama...(oh tidak beban mental dan moral bgt neh urgh..)
Dengan beraneka ragam orang dari kelompok social dan kedudukan yang berbeda-beda.
Contoh : GM BCA, pemilik Ragusa,pemilik VOC(tentunya),dosen2 FIB UI, Brigjen Tedy Jusuf, Pendiri Yayasan Nabil Eddie Lembong (dulu Ketua INTI) dll..sangat berkesan melihat cara dan gaya mereka komunitas cendekia intelek berkumpul.. lalu seperti biasa yang ada di diskusi buku2 yg mana ada pesan kesan dan kritiksaran. Sesudah acara selesai dilanjutkan dengan makan siang bersama (yg sayangnya gw ga mkn!, Cuma nyomot buah sekian potong)
Lalu (lagi-lagi) dengan kebaikkan ibu Susilawati kami pulang bersama lagi. Lalu mampir sebentar ke cafenya di VOC-galangan ditawarin icip-icip sayur asem sama Ibu. Yg berdampak skrg gw klaperan bgt L
At the end I don’t know when or where its from tapi tadi suddenly ada rasa I’m proud be a Chinese n mgkn salah satunya lewat media ini jg harusnya semua generasi muda dapat membantu melestarikan berbagi dan menyebarkan budaya Negara-nya. Semoga para generasi muda Chinese di Indonesia ini bisa juga ikut meneruskan tradisi budaya kita. JIAYOU!!

3 komentar:

Unknown mengatakan...

NICE!!!

Jadi ini toh yang bikin lu telpon gue tadi pagi?

Setelah gue ngeh kalo lu today (or kemaren) ke UI, baru kepikiran jangan-jangan lu telpon gue karena something wrong with bw dsb...ternyata benar. Oh well...gak usah dibahas lebih lanjut karena toh udah lewat juga dan semua berjalan dengan lancar bukan?

Gue dah nebak lu pasti pulang bareng dia lagi :) jadi gak repot mikirin pulang naik apa 'kan dari Depok.

Btw...boleh tuh kapan-kapan ke cafe-nya...

Ya...ya...ya...sebagai generasi muda, kita memang harus mau menjaga dan melestarikan budaya...seperti kata Joseph Chang waktu gue SMP dulu (Yes...it's him)..justru kita-kita inilah, yang bermata sipit-sipit ini, yang harus menunjukkan bahwa Indonesia is also my country...dan kita juga enggak kalah cinta sama orang-orang lain...malah kalo bisa kita lebih cinta sama Indonesia...

Hieh...jadi patriotisme banget!

Anyway...selamat ya...on your first assignment :)

Hwaiting!!

Ditogendut mengatakan...

Hmm... pembantaian etnis Tionghoa di Batavia? Jangan2 yang pada dipenggalin di depan Fatahillah itu ya?

Kalo nggak salah, pedangnya yang dipakai untuk memenggal juga masih dipajang di ruangan yang dipakai untuk mengadili pangeran Diponegoro di gedung Fathillah.

Salah satu pedang paling angker di seluruh Indonesia tuh, karena dia satu-satunya pedang eksekusi yang dipakai untuk mengeksekusi sekian banyak manusia dalam waktu singkat, dan yang masih berwujud utuh sebagai pedang. Boleh tuh lo foto-foto buat dipajang di koran lo. Hehehe...

Anonim mengatakan...

Wow...ternyata untuk menuju ke UI penuh perjuangan dan keringat ya. Terima kasih banyak ya atas supportnya, juga selamat atas liputan pertamanya.

Dan mudah-mudahan udah sempat membaca bukunya juga.:)

Salam,
Connie